KRONOLOGI TERJADINYA HARI KIAMAT
1
. Penaklukan Baitul Maqdis
Kota Baitul Maqdis (Al Quds,
Yerussalem) dan tanah Syam (sekarang adalah Suriah, Yordania, Palestina,
Lebanon, Israel) mempunyai sejarah yang panjang sebagai tanah yang paling
dipersengketakan di antara manusia di muka bumi. Itu tidak mengherankan, sebab
Baitul Maqdis dan tanah Syam mempunyai kedudukan penting (significance) bagi
semua umat manusia dan menjadi tanah utama yang berkaitan dengan hubungan
manusia dengan Allah SWT, sejak dahulu sampai Hari Kiamat nanti.
Bagi umat Islam khususnya, Baitul Maqdis dan tanah Syam –sebagai bagian tak terpisahkan dari negeri Islam– mempunyai kedudukan strategis yang berkaitan langsung dengan agama Islam itu sendiri.
Kedudukan Strategis Baitul Maqdis dan Tanah SyamBagi umat Islam khususnya, Baitul Maqdis dan tanah Syam –sebagai bagian tak terpisahkan dari negeri Islam– mempunyai kedudukan strategis yang berkaitan langsung dengan agama Islam itu sendiri.
Paling tidak terdapat 8 (delapan) kedudukan strategis Baitul Maqdis dan tanah Syam bagi umat Islam, yaitu sebagai :
1. Tanah wahyu dan kenabian,
2. Tanah Isra’ dan Mi’raj,
3. Tanah kiblat pertama,
4. Tanah yang ditaklukkan tanpa perang,
5. Tanah kesabaran dan jihad,
6. Tanah yang dijanjikan,
7. Tanah ibu kota Khilafah di masa depan, dan
8. Tanah tempat semua manusia akan dikumpulkan.
2 . Terjadinya Berbagai Macam Fitnah
Nabi
saw telah menceritakan bahwa sesungguhnya salah satu di antara tanda-tanda
kiamat adalah terjadinya fitnah-fitnah besar yang menyebabkan bercampur aduknya
antara yang hak/ kebenaran dengan yang batil/ kesalahan. Maka Iman menjadi
mudah bergoncang. Sehingga seorang laki-laki di waktu pagi beriman, sedangkan
di waktu sore harinya menjadi kafir. Dan pada sore harinya beriman, sedangkan
pada pagi harinya menjadi kafir.
Ketika telah
terjadi fitnah, seorang mukmin berkata, “Inilah kebinasaanku.” Lalu fitnah itu
lenyap, dan disusul lagi oleh fitnah yang lain, kemudian ia berkata, “Ini…
ini…” Dan fitnah itu terus-menerus terjadi di tengah-tengah manusia sampai
datangnya hari kiamat.
Dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, ia berkata: Rasulullah
saw bersabda:
“Sesungguhnya
sebelum terjadinya hari kiamat akan timbul berbagai fitnah bagaikan sepotong
malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi pada
pagi harinya telah menjadi kafir. Pada saat itu orang yang duduk lebih baik
daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan yang
berjalan lebih baik daripada berlari. Karena itu pecahkanlah kekerasanmu,
potonglah tali busurmu, dan pukulkanlah pedangmu ke batu (yakni jangan kamu
gunakan untuk memukul atau membunuh manusia - Penj.). Jika salah seorang di
antara kamu terlibat dalam urusan (fitnah) itu, maka hendaklah ia bersikap
seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil,
jangan seperti Qabil).” (Musnad Ahmad 4:408; Aunul Ma’bad Syarah Sunan Abu Daud
11: 337; Sunan Ibnu Majah 2:1310; dan Mustadrak Al-Hakim 4:440. Hakim berkata,
“Ini adalah hadits yang shahih isnadnya, tetapi Bukhari dan Muslim tidak
meriwayatkannya.” Adz-Dzahabi tidak mengomentari hadits ini. Dan hadits ini
juga dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir 2:193, hadits
nomor 2045).
3
. Perbuatan Zina dilakukan Secara Terang-terangan
Pada
akhir zaman banyak orang tidak malu-malu lagi melakukan zina. Zina tidak lagi
dianggap sebagai sesuatu yang hina dan memalukan. Hal ini dikarenakan banyaknya
tontonan zina dan banyaknya orang yang berzina. Sehingga ketika seorang
laki-laki ketahuan berzina terasa tidak ada beban asal bertanggungjawab mau
menikahi wanita zinanya. Wal 'iyadl billah!
Diriwayatkan
dalam Shahih Bukhari, Abu Malik al Asy'ari bahwa dia mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
لَيَكُونَنَّ
مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
"Sungguh
ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan (menganggap halal perzinahan,
sutera, minuman keras, dan musik-musik." (HR. Bukhari)
Gambaran semacam ini sudah nampak di negeri kita,
sebagaimana yang dilakukan para pelacur yang menjajakan dirinya di
pinggir-pinggir jalan, di beberapa tempat keramaian atau taman kota, dan juga
yang terjadi di pinggir-pinggir pantai, tempat wisata. Tapi, jika dibandingkan
di Barat mungkin belum lah separah di sana. Namun, tidak menutup kemungkinan
yang di Barat pun akan terjadi di sini, sebagaimana fenomena akhir-akhir ini
terjadi, sebagian orang sudah berani merekam perbuatan bejatnya bersama wanita
zinanya. Maka mungkin saja, zina di jalan-jalan dapat terjadi.
4 .
Banyak Terjadi Pembunuhan
Dari Abu
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat,
sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?”
Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)
5 . Pertarungan Abadi antara Umat Islam dan Yahudi
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ لْيَهُودِ مسلم
Dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw bersabda:” Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin
berperang dengan Yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang
Yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah
batu dan pohon:”wahai muslim wahai hamba Allah ini Yahudi di belakangku, kemari
dan bunuhlah ia kecuali pohon Gorqhod karena ia adalah pohon Yahudi” (HR
Muslim)
Ini adalah salah satu hadits di antara
banyak hadits yang menceritakan permusuhan dan peperangan yang terjadi antara
umat Islam dengan Yahudi. Lebih dari itu Al-Qur’an sudah sedemikian jelas
menceritakan permusuhan abadi antara bangsa Yahudi dengan umat Islam. Allah swt
berfirman:
“Sesungguhnya kamu dapati
orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman
ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”. (QS
Al-Maaidah: 82).
Yahudi adalah nama agama produk Bani
Israel yang mengingkari ajaran tauhid risalah para nabi termasuk nabi-nabi Bani
Israel seperti Daud as, Sulaiman as, Musa as dan nabi-nabi yang lain. Yahudi
juga identik dengan bangsa Israel yang menganut agama Yahudi. Sebenarnya Bani
Israel adalah bangsa yang dipilih oleh Allah. Dari bangsa inilah Allah banyak
mengutus para nabi dan rasul seperti Ishak, Ya’qub, Yusuf, Daud, Sulaiman, Musa
dll. Tetapi setelah nabi terakhir berpindah ke Bani Ismail maka mayoritas
mereka mengingkari ajaran tauhid yang dibawa nabi Muhammad sebagaimana juga
sebelumnya mereka banyak mengingkari nabi-nabi dari bangsanya bahkan lebih dari
itu banyak juga nabi-nabi dari bani Israel yang dibunuh di tangan mereka
sendiri.
Permusuhan bangsa Yahudi kepada
orang-orang beriman berlipat ganda karena berpindahnya kenabian dari Bani
Israel ke Bani Ismail, dan karena sikap mereka yang merasa lebih mulia, dan
lebih dari itu karena mereka tidak beriman kepada Allah. Permusuhan itu sudah
berlangsung sangat lama semenjak Muhammad saw diangkat menjadi rasul. Walaupun
sebenarnya Bani Israel dan Bani Ismail bertemu pada satu titik ajaran dan keturunan
yaitu Nabi Ibrahim as.
6 . Waktu Terasa
Semakin Cepat
Dari Sa’d bin Sa’id al-Anshari dari
Anas bin Malik RA, bahwasanya ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak
akan terjadi hari Kiamat sebelum sampai zaman itu menjadi saling berdekatan.
Maka satu tahun seperti satu bulan, satu bulan seperti satu Jum‘at (pekan) dan
satu Jum‘at seperti satu hari dan satu hari seperti satu jam dan satu jam
seperti nyala api (hanya sekejap)” (HR. Ahmad bin Hambal rahimahullah
dalam Musnadnya no.10956, dan At-Tirmidzi dalam al-Jami’ish shahih Sunan
at-Tirmidzi no.2332 dari Anas RA dan dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani
dalam Shahih al-Jaami’ no.7422)
Di antara tanda-tanda akhir zaman sebagaimana
yang diungkapkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah “waktu akan terasa begitu cepat;
sehingga setahun akan berlalu seperti sebulan, sebulan seperti seminggu,
seminggu seperti sehari, sehari seperti sejam, dan satu jam seperti jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk menyalakan api”. Mengapa bisa seperti itu?
Beliau
menjelaskan bahwa persepsi waktu yang bergerak begitu cepat merupakan
konsekuensi dari hilangnya mengingat Allah (zikir) dalam hati dan kesibukan terhadap kehidupan
dunia telah menguasai hati. Konsekuensi dari kekosongan spiritual ini
menjadikan “orang-orang saling melakukan kesepakatan bisnis dan nyaris tidak
ada seorang pun yang bisa dipercaya”, dan “dikatakan bahwa di antara suku ini
dan itu ada seseorang yang bisa dipercaya. Orang-orang berkomentar betapa
cerdas, unggul, dan tegas orang itu padahal (sebenarnya) dia tidak memiliki
iman (kepada Allah) dalam hati sekalipun seukuran biji sawi.”
Nabi
juga memperingatkan bahwa akan ada pengkhianatan besar di mana “fitnah
dilemparkan ke hati manusia dalam bentuk jerami, sebatang demi
sebatang, dan setiap bagian hati yang terkena olehnya akan memiliki tanda
hitam. Hasilnya hati akan menjadi dua jenis, pertama, seperti batu putih yang
tidak akan dirusak oleh fitnah selama bumi dan langit masih ada; kedua, hitam
berdebu sehingga tidak mampu mengenali kebaikan atau menolak keburukan, karena diselimuti
oleh fitnah tersebut.”
7 . Matahari Terbit dari sebelah barat
A . Beberapa Dalil yang Menjadi Dasar Terjadinya
Peristiwa Tersebut
1. Dalil
dari Al-Qur’an.
Allah ta’ala berfirman :
يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ
تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا
“Pada
hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”
[QS. Al-An’am : 158].
Beberapa
hadits shahih menunjukkan bahwasannya yang dimaksudkan dengan ‘sebagian
tanda-tanda (ayat)’ yang disebutkan
dalam ayat di atas adalah terbitnya matahari dari arah barat. Hal itu merupakan
perkataan kebanyakan mufassiriin (ahli
tafsir)
2 . Al-Bukhari
meriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu
‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
لا تقوم الساعة
حتى تقتتل فئتان...(فذكر الحديث، وفيه : ) حتى تطلع الشمس من مغربها، فإذا طلعت،
فرآها الناس؛ آمنوا أجمعون، فذاك حين لا ينفع نفسًا إيمانُها
لم تكن آمنت من قبل أو كسبت في إيمانها خيرًا
“Tidaklah tegak hari kiamat hingga berperang dua
kelompok besar kaum manusia….. (yang kemudian
di dalamnya disebutkan : ) hingga
terbitnya matahari dari arah barat. Apabila ia telah terbit (dari arah barat)
dan manusia melihatnya, maka berimanlah mereka semua. Pada hari itu tidaklah
bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum hari itu atau belum
mengusahakan kebaikan di masa imannya”.
B . Tidak Diterimanya Iman dan Taubat Setelah
Matahari Terbit dari Arah Barat
Apabila matahari terbit
dari arah barat, maka saat itu tidak diterima keimanan seseorang yang belum
beriman sebelumnya, sebagaimana juga tidak diterima taubatnya orang-orang yang
berbuat maksiat. Hal itu dikarenakan terbitnya matahari dari arah barat
merupakan satu tanda (hari kiamat) yang sangat besar, yang dapat dilihat oleh
seluruh manusia di waktu itu. Maka tersingkaplah semua hakekat bagi mereka, dan
mereka menyaksikan berbagai hal mengerikan yang menjadikan leher mereka tunduk
membenarkan ayat-ayat Allah. Hukum mereka pada waktu itu adalah seperti hukum
orang yang tertimpa adzab Allah ta’ala,
sebagaimana firman-Nya ‘azza wa jalla
:
فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا
بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ * فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا
رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ
وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ
“Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka
berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada
sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah. Maka iman mereka
tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunah
Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah
orang-orang kafir” [QS. Al-Mukmin :
84-85].
PERISTIWA-PERISTIWA
SETELAH HARI KIAMAT
Meyakini
adanya kebangkitan dari kematian adalah salah satu keyakinan yang membedakan
antara iman dan kufur. Al Qur'an, as Sunnah, dan ijma' umat Islam sangat jelas
menunjukkan adanya kebangkitan itu. Bahkan semua pengikut risalah samawiyah
(risalah langit) juga mengakuinya. Namun banyak orang yang salah dan tersesat
dalam masalah ini, sebagian mereka ada yang mengingkari proses kejadian
dan hari tempat kembali (ma'ad), mereka berkata: "Tidak ada kematian
selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan."
(QS. Al Dukhan: 35).
Hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia yang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk menuju ke kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari kiamat adalah rukum iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.
Hari
kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia
Allah SWT yang tidak diketahui siapa pun. Namun dengan demikian kita masih bisa
mengetahui kapan datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan
banyak berbuat kebaikan akan menerima imbalan surga yang penuh kenikmatan,
sedangkan bagi orang-orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang sangat
pedih untuk disiksa. Dengan percaya dan
beriman kepada hari kiamat kita akan didorong untuk selalu berbuat kebajikan,
menghindari perbuatan dosa, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak takabur
dan lain sebagainya karena segala amal perbuatan kita dicatat oleh malaikat
yang akan digunakan sebagai bahan referensi apakah kita akan masuk surga atau
neraka.
Peristiwa
dan Kehidupan Setelah Hari Kiamat :
1.
Alam
Kubur / Alam Barzah
Alam barzah adalah suatu dunia lain yang
dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan
kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang malaikat mungkar dan
nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita.
Jika kita beriman dan termasuk orang baik, maka di dalam kubur akan mendapatkan
nikmat kubur yang sangat menyenangkan daripada nikmat duniawi, sedangkan
sebaliknya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, siksa kubur
praneraka yang pedih sudah menanti di depan mata.
Adapun
kejadian-kejadian yang akn dialami manusia di alam kubur antara alain :
1.
Pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir
2. Setiap manusia
yang mati akan diperiksa amalnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir mengenai
keimanan dan amal perbuatannnya.
3 . Nikmat dan siksa kubur
4. Setelah manusia diperisa
tentang amal perbuatannya di dunia maka bagi orang-orang yang beriman kepada
Allah SWT dan beramal sleh akan mendapatkan nikmat yang besar di kubur,
Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan ia akan dihantui kecemasan
tentang kehicupannya yang akan datangkarena di alam kubur mereka telah
mencicipi tentang siksa di neraka kelak. Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan
dari Ibnu Umar r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang
meninggal dunia, kepadanya akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan petang,
sekiranya dia ahli surga, akan diperlihatkan kepdanya surga. Sekiranya dia dari
kalangan ahli neraka, akan diperlihatkan kepadanya neraka. Diberi tahu
kepadanya : Inilah tempatmu sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada hari
kiamat.”(HR. Bukhari Muslim)
2.
Hari Kebangkitan / Yaumul Ba'ats
hari kebangkitan adalah hari
dibangkitkannya seluruh manusia yang pernah hidup di dunia baik yang tua, muda,
besar, kecil, hidup di zaman nabi adam as, baru lahir saat kiamat, dsb akan
bangkit kembali dari mati untuk kemudian dihitung amal perbauatannya selama
hidup di dunia. Peristiwa ini terjadi setelah Malaikat Isrofil meniup
sengkakala yang kedua. Seluruh manusia akan bangkit kembali dengan jasad /
tubuh ketika masih muda dengan raut yang wajah berbeda-beda sesuai amal
perbuatannya. Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju Padang
Mahsyar. Mereka semua berjalan, orang-orang saleh berjalan dengan menggunakan
kakinya, namun orang-orang yang ingkar (kafir) akan berjalan dengan kepalanya
(mukanya). Orang-orang yang senantiasa berwudlu tamapak putih bersih dan
bersinar wajahnya.
Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya : seorang
lelaki bertanya : Wahai Rasulullah bagaiman orang kafir dibangkitkan di atas
muka mereka pada hari kiamat? Rasulullah SAW menjawab : Bukankah Allah SWT yang
menjadikannya berjalan dengan dua kakinya semasa di dunia. Jadi,
sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan muka pada
hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3.
Yaumul Mahsyar
Yaumul mahsyar
adalah tempat dikumpulkannya seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya dari
awal zaman hingga akhir jaman untuk dilakukan hisab atau peradilan tuhan yang
sejati pada yaumul hisab. Selanjutnya akan diberangkatkan ke jembatan shirotol
mustaqim untuk disortir mana yang masuk surga dan mana yang masuk neraka. Yang
terjatuh di neraka akan menjadi penghuni neraka baik yang kekal abadi maupun yang
hanya sementara hingga segala dosa-dosanya yang tidak terlalu berat itu
termaafkan. Di Padang Mahsyar inilah manusia mengalami masa yang sangat sulit
dan susah, tidak ada yang dapat menolong keculai hanya pertolongan dari Allah
bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Padang Mahsyar merupakan tempat
penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah.
Meyakini
adanya kebangkitan dari kematian adalah salah satu keyakinan yang membedakan
antara iman dan kufur. Al Qur'an, as Sunnah, dan ijma' umat Islam sangat jelas
menunjukkan adanya kebangkitan itu. Bahkan semua pengikut risalah samawiyah
(risalah langit) juga mengakuinya. Namun banyak orang yang salah dan tersesat
dalam masalah ini, sebagian mereka ada yang mengingkari proses kejadian
dan hari tempat kembali (ma'ad), mereka berkata: "Tidak ada kematian
selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan."
(QS. Al Dukhan: 35).
4
. Yaumul Hisab
Diriwayatkan dari
‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ
قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ
الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama
sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama
empat puluh tahun. Pandangan-pandangan mereka menatap (ke langit), menanti
pengadilan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya
dan ath-Thabrani. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih
at-Targhib wat-Tarhib, no.3591).
Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan,
“Pada hari Kiamat kelak, seluruh binatang akan dikumpulkan, sedangkan manusia
menyaksikannya. Kemudian binatang-binatang itu diadili, sehingga binatang yang
tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang bertanduk yang telah
menanduknya di dunia. Setelah binatang tersebut diqishosh, Allah akan
mengubahnya menjadi tanah. Allah melakukannya untuk menegakkan keadilan di
antara makhluk-Nya.” (Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 70)
Hisabnya
hewan ini disaksikan oleh para Malaikat, orang-orang yang beriman dan juga
orang-kafir. Setelah binatang diadili, Allah Ta’ala berfirman: “Jadilah
tanah!” Maka binatang-binatang itu berubah menjadi tanah. Tatkala melihat hewan
itu diubah menjadi tanah, orang-orang kafir itu mengatakan, “Alangkah baiknya
jika aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman Allah Ta’ala:
وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي
كُنْتُ تُرَابًا
“Dan orang kafir itu berkata, “Alangkah baiknya
sekiranya aku menjadi tanah saja.” (QS. An-Naba: 40).
5
. Surga dan Neraka
Setelah
selesai semua fase pertanggungjawaban amal perbuatan, kemudian di tentukanlah
bahwa para penghuni surga akan dimasukan ke dalam surga dan para penghuni
neraka dicampakkan ke dalam neraka. Keimanan pada kebenaran ini adalah bagian
dari keimanan pada Allah. Tidaklah benar iman seseorang yang beriman kepada
Allah, tetapi ia mengingkari surga dan neraka. Surga dan neraka adalah salah
satu alam gaib Allah, sebagaimana halnya malaikat, hari akhir, dan cara
perhitungan amal. Karena keimanan pada Allah berarti beriman pada yang gaib.
Allah telah
menggambarkan surga dalam firmannya :
وَبَشِّرِ
الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا
هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا
أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan sampaikanlah
berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka
diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah
yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang
serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya. ( Al Baqarah :25)
Allah telah
menggambarkan neraka dalam firmannya :
لَهُمْ
مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ
اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ
Bagi mereka
lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan
(dari api). Demikianlah Allah menakut-nakuti hamba-hambaNya dengan azab itu.
Maka bertakwalah kepadaKu hai hamba-hambaKu. (AzZumar:16)
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ
جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka
ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa’ ;56)
Firman-firman
Allah tersebut secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa kenikmatan dan
siksaan di akhirat akan berlangsung terus-menerus dan bersifat kekal tiada
batas akhir. Inilah hakikat pertama yang cukup untuk menyulut ketakutan dalam
hati manusia. Usia relatif manusia di muka bumi ini berkisar antara enam puluh
sampai seratus tahun, meskipun ada yang lebih dari itu. Namun, kelebihan itu
tidaklah banyak. Dari segi ruang dan waktu, apakah bertahun-tahun ini sama
dengan siksaan yang tidak pernah berhenti? Alquran memberitahukan kepada kita
bahwa keras dan pedihnya azab Allah menyebabkan orang-orang kafir ingin mati
dan berteriak.
وَنَادَوْا
يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
Mereka berseru: “Hai Malik
biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di
neraka ini).” (Az Zukhruf : 77)
Inilah (azab neraka), biarlah
mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat
dingin.(QS.Shaad-57). (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka
mereka. (Dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api
neraka!"(QS.Al Qomar-48). Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang
sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan.(QS.Al
Furqaan-13). Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup
oleh api neraka, (QS.Shaad-57). Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di
dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (QS.Al Mu'minuun-104). (Makanan surga) itukah
hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.Sesungguhnya Kami menjadikan
pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.Sesungguhnya dia
adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala (QS.Shaafaat
62-64). pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."(QS.At
Taubah-35). Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak
dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka
azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat
kafir(QS.Faathir-36). mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati
di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,(QS.Ad Dukhaan-56).
Mereka berseru: "Hai Malik[1365] biarlah Tuhanmu membunuh kami saja."
Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)."(QS.Az
Zukhruf-77). Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran
kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka
dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini. "Mereka berseru:
"Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja." Dia menjawab:
"Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)."(QS.Az Zukhruf-77).
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk para Commenters diharapkan Komentar dengan kata-kata yang sopan.....